Kabupaten Bogor adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Cibinong. Kabupaten Bogor berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Banten), Kota Depok, Kota Bekasi, danKabupaten Bekasi di
utara; Kabupaten Karawang di timur, Kabupaten Cianjur di
tenggara, Kabupaten Sukabumi di selatan, serta Kabupaten Lebak (Banten)
di barat. Kabupaten Bogor terdiri atas 40 kecamatan, yang dibagi atas sejumlah desa dankelurahan.
Kabupaten Bogor secara garis besar terdiri atas tiga
wilayah dan 40 kecamatan yang
dibagi atas sejumlah desa dankelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di
Kecamatan Cibinong, yang berada di sebelah utara Kota Bogor
Sejarah
Pada tahun 1745, cikal bakal
masyarakat Bogor semula berasal dari sembilan kelompok pemukiman digabungkan
oleh Gubernur Baron Van Inhof menjadi inti kesatuan masyarakat Kabupaten Bogor.
Pada waktu itu Bupati Demang Wartawangsa berupaya meningkatkan kualitas
lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat yang berbasis pertanian dengan
menggali terusan dari Ciliwung ke Cimahpar dan dari Nanggewer sampai ke
Kalibaru/Kalimulya. Penggalian untuk membuat terusan kali dilanjutkan di
sekitar pusat pemerintahan, namun pada tahun 1754 pusat pemerintahannya
terletak di Tanah Baru kemudian dipindahkan ke Sukahati (Kampung Empang sekarang).
Terdapat berbagai pendapat
tentang lahirnya nama Bogor itu sendiri. Salah satu pendapat menyatakan bahwa
nama Bogor berasal dari kata Bahai atau Baqar yang berarti sapi dengan alasan
terdapat bukti berupa patung sapi di Kebun Raya Bogor.
Pendapat lainnya menyebutkan
bahwa nama Bogor berasal dari kata Bokor yang berarti tunggul pohon enau
(kawung). Pendapat di atas memiliki dasar dan alasan tersendiri diyakini
kebenarannya oleh setiap akhlinya. Namun berdasarkan catatan sejarah bahwa pada
tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis
Hoofd Van de Negorij Bogor, yang berarti kepala kampung Bogor. Pada dokumen
tersebut diketahui juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun
Raya itu sendiri mulai dibangun pada tahun 1817.
Perjalanan sejarah Kabupaten
Bogor memiliki keterkaitan yang erat dengan zaman kerajaan yang pernah
memerintah di wilayah tersebut. Pada empat abad sebelumnya, Sri Baduga Maharaja
dikenal sebagai raja yang mengawali zaman kerajaan Pajajaran, raja tersebut
terkenal dengan 'ajaran dari leluhur yang dijunjung tinggi yang mengejar
kesejahteraan'. Sejak saat itu secara berturut-turut tercatat dalam sejarah
adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu :
·
Kerajaan Taruma Negara, diperintah oleh 12 orang raja. Berkuasa
sejak tahun 358 sampai dengan tahun 669.
·
Kerajaan Galuh, diperintah oleh 14 raja. Berkuasa sejak 516
hingga tahun 852.
·
Kerajaan Sunda, diperintah oleh 28 raja. Bertahta sejak tahun
669 sampai dengan tahun 1333. Kemudian dilanjutkan Kerajaan Kawali yang
diperintah oleh 6 orang raja berlangsung sejak tahun 1333 hingga 1482.
·
Kerajaan Pajajaran, berkuasa sejak tahun 1482 hingga tahun 1579.
Pelantikan raja yang terkenal sebagai Sri Baduga Maharaja, menjadi satu
perhatian khusus. Pada waktu itu terkenal dengan upacara Kuwedabhakti,
dilangsungkan tanggal 3 Juni 1482. Tanggal itulah kiranya yang kemudian
ditetapkan sebagai hari Jadi Bogor yang secara resmi dikukuhkan melalui sidang
pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor pada tanggal 26 Mei 1972.
Pada tahun 1975, Pemerintah
Pusat(dalam hal ini Menteri Dalam Negeri) menginstruksikan bahwa Kabupaten
Bogor harus memiliki Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri dan pindah
dari Pusat Pemerintahan Kotamadya Bogor. Atas dasar tersebut, pemerintah daerah
Tingkat II Bogor mengadakan penelitian dibeberapa wilayah Kabupaten Daerah
Tingkat II Bogor untuk dijadikan calon ibu kota sekaligus berperan sebagai
pusat pemerintahan. Alternatif lokasi yang akan dipilih diantaranya adalah
wilayah Kecamatan Ciawi (Rancamaya), Leuwiliang, Parung dan Kecamatan Cibinong
(Desa Tengah).
Hasil penelitian lebih lanjut
menunjukkan bahwa yang diajukan ke pemerintah Pusat untuk mendapat persetujuan
sebagai calon ibu kota adalah Rancamaya wilayah Kecamatan Ciawi. Akan tetapi
pemerintah Pusat menilai bahwa Rancamaya masih relatif dekat letaknya dengan
pusat pemerintahan Kotamadya Bogor dan dikhawatirkan akan masuk ke dalam
rencana perluasan dan pengembangan wilayah Kotamadya Bogor.
Oleh karena itu atas petunjuk
pemerintah Pusat agar pemerintah daerah Tingkat II Bogormengambil salah satu
alternatif wilayah dari hasil penelitian lainnya. Dalam sidang Pleno DPRD
Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor tahun 1980, ditetapkan bahwa calon ibu kota
Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor terletak di Desa Tengah Kecamatan Cibinong.
Penetapan calon ibu kota ini
diusulkan kembali ke pemerintah Pusatdan mendapat persetujuan serta dikukuhkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, yang menegaskan bahwa ibu kota
pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor berkedudukan di Desa
Tengah Kecamatan Cibinong. Sejak saat itu dimulailah rencana persiapan
pembangunan pusat pemerintahan ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor dan
pada tanggal 5 Oktober 1985 dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Bogor pada saat itu
Kabupaten Bogor dilintasi jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi
(Jagorawi). Jalan tol ini adalah jalur wisata utama dari
Jakarta menuju Bandung. Jalur ini melewati rute Jalan Tol Jagorawi-Puncak-Cianjur-Bandung. Jalur Ciawi-Puncak merupakan
salah satu yang terpadat pada musim libur, karena kawasan tersebut merupakan
tempat berlibur warga Jakarta dan sekitarnya.[3]
Apabila jalur wisata utama tersebut macet, yang biasanya
terjadi pada hari-hari libur, maka dapat menggunakan rute alternatif melewati
Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cariu-Cianjur-Bandung.
Untuk angkutan kereta api, terdapat jalur Kereta Rel Listrik (KRL)
Jakarta-Bogor yang jalur kereta apinya berlanjut hingga ke Sukabumi, Cianjur dengan
menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD),
dan akhirnya di Padalarang, jalur ini
bersatu dengan jalur KA dari Cikampek yang
kemudian akan menuju Bandung.
Untuk angkutan bus antarkota, Bus antarkota antarprovinsi
biasanya agen di Terminal Cileungsi, Ada 15 PO Bus seperti PO. Ramayana, PO.
Santoso, PO. Maju Lancar, PO. Handoyo, PO. Harapan Jaya, PO. Shantika, PO.
Haryanto (biasanya HR04 dan HR31), PO. Bejeu, PO. Muji Jaya, PO. Senja
Furnindo, PO. Kramat Jati, PO. Rukun Jaya, PO. Rosalia Indah, PO. Agra Mas dan
PO. Gunung Harta. Bus antarkota memiliki nilai pendapatan yang cukup tinggi
yakni di atas Rp65.000.000,00.
Sarana transportasi di wilayah Kabupaten Bogor adalah
Angkutan perkotaan (Angkot), Angkutan pedesaan (Angkudes), Ojek motor, Becak
kayuh dan Delman (Kereta kuda).
Kode Area Teleponnya 021 hanya sampai di Cibinong, Citeureup,
Gunung Putri, Cileungsi dan Bojonggede
Objek
wisata
·
Puncak
Taman Wisata
Mekarsari berlokasi di Jonggol, Cileungsi dan merupakan salah satu pusat
pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan tropika terbesar di dunia,
khususnya jenis buah-buahan unggul yang dikumpulkan dari seluruh daerah di
Indonesia. Selain kegiatan pelestarian, dilakukan juga penelitian budidaya
(agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian
disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum.
0 komentar:
Posting Komentar