Senin, 08 Desember 2014

para mamen

PARA MAMEN

   
      Berawal dari 6 orang anak laki-laki yang saling berteman dan mengikat janji persahabatan. Mereka bersekolah di SMPN 1 LEUWILIANG dan mulai bersahabat sejak kelas 9 smp, mereka adalah Eki,Muldan,Oki,Rian,Sena dan Subhan. Walaupun tidak satu kelas akan tetapi mereka tetap sering berkumpul  dan bertemu hanya untuk bercanda ria dengan tingkah laku konyol dan kelucuan mereka, mereka memanggil satu sama lain dengan sebutan “MAMEN” jadi satu sekolah mengenal mereka dengan nama “PARA MAMEN”. Mereka mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda-beda akan tetapi mereka tidak sungkan untuk saling membantu satu sama lainnya ketika diantara mereka sedang mempunyai masalah.
   
            Bel istirahat berbunyi, ini waktunya mereka berkumpul di kelas 9.7 karena di sanalah 4 dari 6orang sahabat ini melakukan aktifitas belajar. Banyak hal yang sering mereka bicarakan yang pasti tidak jauh dengan yang namanya wanita, wajar saja masa sekolah menengah pertama (SMP) adalah masa mereka untuk mulai mengenal lawan jenisnya.
    
Beda halnya dengan remaja-remaja lainnya yang lebih suka menghabiskan waktunya untuk sekedar nongkrong-nongkrong di mall dan tempat-tempat lainnya untuk menghabiskan uang yang tidak sedikit tapi 6 sahabat ini lebih menyukai sebuah petualangan yang menegangkan dan tempat favorite mereka adalah curug.
  
Waktu pulang sekolah adalah waktu yang mereka sering pakai untuk melakukan petualangan. Tidak perlu berganti pakaian dan ijin orang tua mereka langsung saja pergi mencari sebuah kesenangan atau kepuasan hati sehabis merasakan kepenatan belajar saat di sekolah. Sangat sering sekali mereka mengunjungi tempat ini dan mungkin sudah 5 curug yang berhasil mereka temukan, bukan hal yang mudah untuk anak smp yang harus melawati hutan-hutan,pohon-pohon yang tinggi dan jalan yang terjal dan licin untuk sampai di sebuah curug. Curug adalah tempat yang amat sangat mereka senangi karena keasrian dan kesejukan ada di sana dan yang pasti dapat merasakan hal yang menyenangkan tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Hampir setiap hari mereka mendatangi tempat itu tidak hanya hari sekolah akan tetapi hari libur pun mereka habiskan di sana.
    
Perpisahan sekolah, tidak terasa 2 semester mereka lalui bersama-sama bukan lagi sebuah sahabat tapi ini bisa dikatakan keluarga. Susah dan senang mereka lalui bersama. Tapi ini waktunya mereka berpisah menghabiskan hari-hari mereka dengan teman yang baru di sekolah menengah atas (SMA) yang mereka masing-masing tuju. Tiada tawa dan canda lagi diantara mereka, ini hari terakhir mereka bersama dan perpisahan itupun tidak lama lagi. Sebelum berpisah mereka pergi ke tempat yang mereka senangi semua yaitu curug, sesampainya disana di depan sebuah curug yang sangat tinggi mereka membuat janji agar suatu hari nanti saat mereka sudah dewasa dengan kesuksean yang mereka raih mereka akan berkumpul lagi di tempat ini.

0 komentar:

Posting Komentar